Style Fashion dari masa ke masa
Perjalanan Waktu Style Fashion
Sejarah Fashion tahun 1900 – 1910
Gaya di masa ini melanjutkan style estetika art nouveau dan pengembangan gerakan “Art & Craft”. Art nouveau menjelma menjadi gaya Secession di Wina Autria dan di Jerman sebagai Jugendstil. Muncul di masa ini nama nama desainer fashion seperti Paul Poiret, Jean Paquin, Mariano Fortuny. Sementara di illustrasi fashion ada nama Pierre Brissaud, Paul Iribe, dan Georges Lepape.
Sejarah Fashion tahun 1910 – 1920
Pada masa ini gaya art nouveau mulai beralih menjadi art deco. Secara umum masa Perang Dunia Pertama membuat trend fashion wanita menjadi lebih praktis dari masa sebelumnya. Muncul nama desainer fashion Coco Chanel, Paquin, Lanvin, Leon Bakst, dan illustrator fashion George Barbier. Pada masa ini nama Erte juga mulai dikenal orang.
Sejarah Fashion tahun 1920 – 1930
Style Fashion di masa ini masih bertahan pada formation of Art & Deco style. Selain itu juga mulai terpengaruh oleh kondisi saat itu seperti munculnya sinematografi, resolusi social dan temuan temuan teknologi terbaru. Nama nama desainer dan illustration desain yang muncul masih seperti periode sebelumnya dan pendatang baru seperti Sonia Delauney, Lanvin, Jean Patau, Edward Molynex.
Sejarah Fashion tahun 1930 – 1940
Masih dengan style Art Deco tren fashion sudah tidak lagi menunjukkan gaun gaun yang rumit. Melainkan pakaian yang simple yang bias di gunakan dengan mudah. Selain Coco Chanel yang masih Berjaya, juga muncul nama baru seperti Elsa Schiaparelli di jagat desain fashion dan nama Drian sebagai illustrator.
Sejarah Fashion tahun 1940– 1950
Style Fashion Art Deco mulai di tinggalkan . Periode ini di tandai dengan Perang Dunia kedua, kondisi ini ditanggapi dengan penampilan dan tren fashion yang pada awalnya muncul dengan gaya yang maskulin menjadi lebih feminism. Nama Lucien Lelong, Chistian Dior, Christobal Balensiaga, Jacques Fath, Pierre Balman, Afredo Bouret dan Rene Gruau sangat berpengaruh pada masa ini. Fotografi Fashion mulai diperkenalkan.
Sejarah Fashion tahun 1950 – 1960
Dunia perfilman yang menampilkan daya Neo Realism sangat mempengaruhi Style Fashion pada periode ini. Nama perancang dan illustration fashion yang muncul juga tidak terlalu banyak berubah. Christian Dior, Christobal Balensiaga, Channel, Jack Patu, Pierre Balman, Emilio Pucci dan Rene Gruau. Yang patut diingat penggunaan fotografi menjadi lebih popular
Sejarah Fashion tahun 1960 – 1970
Apa yang disebut sebagai street syle, youth culture, Rock Music, Space Exploration, new technologies begitu berpengaruh pada tahun tahun ini. Desainer yang tampil adalah Yves Saint Laurent, Paco Rabanne, Ted Lapidus, Mary Quant, Andre Courreges, Pierre Cardin, Emanuel Ungaro. Pada masa ini illustrasi sudah tergantikan dengan fotografi fashion, namun masih ada yang menggunakan illustrator selain fotografer.
Sejarah Fashion tahun 1970 – 1980
Style Fashion periode ini tampil sangat ekspresif. Penggunaan fotografi sudah secara total menggantikan illustrasi. Ditandai dengan munculnya nama Richard Avedon dan Helmut Newton. Fashion desainer yang berlaga saat itu adalah Saint Laurent, Kenzo, Vivienne Westwood, Calvin Klien, Armani.
Sejarah Fashion tahun 1980 – 1990
Eksistensi music pop sangat mempengaruhi periode ini. Sehingga Trend fashion tampil penuh warna. Desainer yang memetik kejayaan di masa ini adalah Karl Lagerfeld, Thierry Mugler, Claude Montana, Alaia, Chirstian Lacroix. Selain itu juga mulai ada ekspansi desainer asal Jepang ke dunia internasional seperti Ray Kawakoobo, Issey Miyake, Yohji Yamamoto.
Sejarah Fashion tahun 1990 – 2000
Ekspresi yang berbeda dan tampil lebih personal. Terpengaruh oleh berakhirnya perang dingin yang di tandai dengan hancurnya Uni Soviet maka ide ide kebebasan berekspresi sangat berkembang. Selain itu kemajuan teknologi juga sangat pesat dan berpengaruh. Nama Galliano Tom Ford, Hussein Chalayan, Alexander McQueen, Martin Margiela dan Ann Demeulemeester.
Sejarah Fashion tahun 2000 – 2010
Dunia Fashion menjadi lebih leluasa dan bebas, bias dikatakan sudah tak ada lagi tren yang kemudian di ikuti secara missal. Semua menginginkan sesuatu yang berbeda dan terbatas. Seiring dengan banyaknya rumah mode atau perusahaan fashion yang juga menambah bidang lainnya seperti kosmetik dan aksesories, illustrasi juga tak lagi ditujukan untuk pakaian semata. Ia Mulai merambah pada produk lain seperti kosmetik, tas tangan, sepatu, poster, kartu undangan, hingga ke brosur promosi dari butik atau rumah mode. Di atas panggung fashion week, bukan hanya tren mode pakaian yang di perkenalkan melainkan juga tren tat arias dan aksesories terbaru. Karenanya, menjadi hal yang wajar bila fashion brand papan atas seperti Burberry, Dolce & Gabbana, Giorgio Armani dan Top Shop.
